Friendship Goals: James Carstairs And William Herondale

Sunday, December 27, 2015

picture from tumblr | edit by me

Yang suka baca karya-karyanya Cassandra Clare pasti kenal banget sama dua pria kece dan menawan yang berhasil bikin aku mewek-mewek sepanjang baca Clockwork Princess (buku terakhir series The Infernal Devices). Kalau yang belum kenal, coba deh ke toko buku dan cari The Infernal Devices series by Cassandra Clare, dijamin bakal jatuh cinta dan termewek-mewek kayak sayah :D

Tulisan ini dibuat spesial (tapi nggak pakai telur :p) buat kedua laki-laki bernama James Carstairs dan William Herondale. Review Clockwork Prince sama Clockwork Princess malah belum dibuat >< duuh nyusul belakangan deh :p Nah, judul tulisan ini nggak mengada-ada lhoo. Persahabatan Will dan Jem (nama kecil dua pria kece tadi) memang indah banget, malah kisah persahabatan paling indah yang pernah aku baca! Oh ya, mereka memang bukan sepasang sahabat biasa, tapi mereka adalah sepasang Parabatai. Apa tuh, Parabatai? Yaitu sepasang nephilim yang berjuang bersama dan disatukan oleh ritual dan pemasangan rune, intinya mereka terikat satu sama lain. Buat lebih jelasnya bisa baca disini atau disini. Salah satu hal dari dunia Shadowhunter karangan Madam Cassie yang paling aku suka! Dan dari dulu aku selalu tertarik dengan buku yang membahas persahabatan para cowok, TAPI baru kali ini aku dibikin se-jatuh cinta ini, se-menghela nafas ini, dan se-terharu ini sampai mewek-mewek. Bahkan aku juga nggak yakin persahabatan semacam ini bisa terjadi di dunia nyata. Kalau ada yang nemu, please let me know yah :p


Kalau baca serial The Infernal Devices, pasti tau kalau Will dan Jem jatuh cinta pada gadis yang sama, yaitu Tessa Gray. Tapi kisah mereka nggak se-klise kisah cinta segitiga pada umumnya. Ini lumayan spoiler buat yang belum baca Clockwork Princess, jadi buat yang nggak suka spoiler, boleh kok nggak dilanjut bacanya hehe. Awalnya Will nggak tau Jem juga mencintai Tessa, begitu juga sebaliknya. Tapi saat saling tahu, keduanya malah berpikir untuk saling mengalah. Jem, yang saat itu sedang sekarat karena penyakitnya, meminta Will untuk mencari dan menyelamatkan Tessa yang diculik Mortmain. Karena merasa umurnya udah nggak akan lama lagi, Jem juga meminta Will untuk berbahagia bersama Tessa. Bahkan kalaupun Tessa nggak mencintai Will, Jem yakin mereka bisa bersama karena Will mudah untuk dicintai. Dan bukan berarti Will langsung dengan senang hati mengiyakan karena dia juga cinta sama Tessa. Will dan Jem nggak pernah terpisahkan sejak umur dua belas tahun. Perlu banyak keraguan dan pemikiran sampai akhirnya Will meninggalkan Jem yang sekarat untuk mencari Tessa, gadis yang sangat mereka cintai.

Aku mewek dan berkali-kali menghela nafas gara-gara baca bagian itu! Biasanya kalau baca cerita tentang cinta segitiga, aku pasti bakal memihak salah satunya. Tapi dalam kasus Will dan Jem, aku nggak bisa cuma memihak Jem lalu mengabaikan Will. Begitu juga sebaliknya. Sama kayak Tessa, hatiku terpatah jadi dua untuk Will dan Jem (emangnya ada yang nyuruh elu jadi Tessa, Ya?). Lihat, mereka sama-sama mencintai gadis yang sama, tapi mereka nggak ribut dan malah tetap saling menyayangi sebagaimana biasanya. Gimana nggak terharu cobaa?

Dan... aku puas dan salut banget sama Cassie yang sukses menuliskan ending dengan sangat indah. Aku nggak mungkin share endingnya disini yaah nanti jadinya makin spoiler haha. Kalau yang penasaran pengin tau siapa yang akhirnya dipilih Tessa antara Jem atau Will, silahkan ke toko buku dan cari The Infernal Devices sendiri yaah :)
left: young Will and Jem, right: Will and Jem | picture from tumblr
Will, Tessa, Jem | picture from tumblr
damn right :D


So, are you on #TeamWill or #TeamJem? :D

Love,
Eya

Post a Comment